Saat jadi credit analyst sudah barang tentu slip gaji orang, rekening bank, laporan keuangan dan segala macam data keungan lainnya sudah menjadi makanan sehari hari...... Karean dari situlah kelayakan kredit seseorang atau perusahaan di nilai..
Sangat menyenangkan bisa ngintip dapur orang... saya jadi tahu Mr M yang selebritis itu penghasilannya berapa.... Pak H yang GM di perusahaan besar gajinya berapa.. kang "Maman" yang punya warteg dapat duit berapa sebulannya..... Babah Ahong yang punya toko kelontong...... dan yang lain..... Dari sekian lama pengamatan saya amati, ternyata ditarik benang merah :
1. Karyawan memiliki penghasilan yang teratur dan "diatur" ( terbatas)
2. Kaum profesional yang mengandalkan keahlian dirinya berpenghasilan setara dengan kemampuannya sendiri (ada batasnya)
3. Pengusaha, variatif sekali... Tapi disinilah peluang terbesar untuk mendapatkan penghasilan yang tak terbatas.
Beranjak dari situ saya mulai berpikir... kalo begini terus kapan saya bisa segera kaya ??? Jawabnya adalah berwirausaha..
Hingga akhir tahun 98 kala krisis mendera, ada tawaran yang buat saya sangat menarik dan "wajib" diambil, yaitu pengunduran diri dengan "golden shakehand". Dengan tekad yang bulat saya temui boss untuk ambil tawaran itu, awalnya tidak diberi.. setelah dengan "agak maksa" akhirnya dikabulkan juga... Alhamdulilah.. saya akhirnya dapat meninggalkan perusahaan dengan kepala tegak...dan yang penting dengan sejumlah rupiah yang bagi saya lumayan untuk mencoba memulai "berwiraswasta"....
No comments:
Post a Comment